Sumatra Kalimantan Latarku, Afrika Amerika Eropa Dolananku

ISLAMABAD- Inilah motivasi yang sering disampaikan para pimpinan pondok kita, mengutip dari kalimat salah satu pendiri pondok, kyai Imam Zarkasyi. Sedikit membingungkan tapi tersirat makna mendalam dan luas dari kalimat di atas. Gontor berdiri saat masih zaman penjajahan, tapi sang pendiri pondok sudah berpikiran jauh ke depan. Membuat sistem pembelajaran semodern mungkin dengan arti modern bukan segala sesuatu yang baru, melainkan modern dengan arti pola pikir maju kedepan, dinamis dan bersikap insklusif. Dengan kalimat Sumatera Kalimantan latarku, Afrika Amerika Eropa dolananku… di atas menjelaskan Modern juga berpikiran luas.

IKPM Pakistan mengunjungi Lahore Museum dalam rangka Kesyukuran 90 th Gontor

   Ada beberapa makna yang bisa kita tangkap dari kalimat di atas pertama adalah kita tinggal di Indonesia, kalau hanya untuk berpergian ke Sumatera atau Kalimantan, itu ibarat kita hanya bermain sampai latar rumah saja, maka kalau kita ingin bermain (dolan) keluar rumah, tujuan kita ke Afrika, Amerika, atau Eropa, paling tidak pergi ke luar negeri.

     Kedua adalah bagaimana kita menilai sesuatu itu harus dengan pandangan yang luas. Semboyan ini sangat memotivasi sekali bagi kita khususnya para pelajar di Pakistan. Kesempatan bisa mengaplikasikan kata-kata beliau sungguh luar biasa, belajar di tempat yang jauh dari tanah air, dengan segala resiko dan tantangannya membuat kita bisa lebih belajar untuk bertahan hidup di kehidupan yang akan datang. Bekal atau modal awal yang sudah Pondok berikan tentunya sangat berharga, seperti bahasa, disiplin, kehidupan bermasyarakat, dan lain sebagainya sungguh sangat bermanfaat khususnya bagi teman-teman yang berada di luar negeri. Para kyai kita sering berkata “Pondok hanya memberikan kunci, maka pilihlah pintu mana yang akan engkau buka dengan kunci tersebut”. Membuat kita semakin bebas bergerak untuk mengembangkan potensi kita di bidangnya masing-masing dengan tetap memegang nilai-nilai pondok yang telah diajarkan para Asaatidz (guru). Entah sudah berapa banyak alumni Gontor yang sudah dolanan ke penjuru dunia ini. Mungkin karena mereka benar-benar memegang teguh apa yang diajarkan para kyai. Dengan mendengar, memahami, mempersiapkan dan sungguh-sungguh berusaha untuk mencapai semuanya. Sudah bukan saatnya lagi untuk bermalas-malasan dan ambil semua apa yang Pondok berikan selama masih belajar di Pondok adalah pesan yang selalu ditanamkan kepada adik-adik kita. Karena hanya kata terima kasih  yang bisa kami sampaikan untuk para Asaatidz (guru).

IKPM Pakistan berfoto bersama di altar Masjid Badsahi, Lahore Pakistan peninggalan Kerajaan Islam Mughal

     Gontor namamu sudah berkibar di Pakistan maupun penjuru dunia lainnya. Doa selalu kami panjatkan untukmu para kyaiku, untukmu Gontorku….

(Ditulis oleh Syarief Husein. Mahasiswa BS Islamic Studies IIUI. Alumni PM. Gontor th 2013)

Loading