Peran Muslimah dalam Pendidikan Anak

     Sering kita mendengar bahwa pembangunan bangsa dimulai dari pembentukan karakter anak melalui seorang ibu. Artinya sosok ibu memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Psikologis, karakter, mental dan kepribadian anak. Kembali pada proses kematangan remaja yang ada saat ini, ditengah maraknya sosial-media mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Path, dsb. Dimana memudahkan setiap individu untuk berinteraksi satu sama lain serta adanya kebebasan berekspresi dalam dunia maya. Kemajuan teknologi yang begitu pesat ini apabila tidak dibarengi dengan pemahaman landasan keilmuan akhlak serta kematangan berfikir remaja maka akan sangat disayangkan. Karena apa yang terjadi pada hari ini secara tidak langsung akan menjadi tolak ukur serta kaca perbandingan bagi generasi selanjutnya.

     Belajar menjadi seorang Muslim/ah yang hakiki dibutuhkan kemauan keras, konsekuensi serta komitmen. Terlebih sebagai umat akhir zaman dimana kecanggihan teknologi semakin pesat. Dimana perseteruan antara norma agama dan logika manusia menjadi dua hal yang sering diperdebatkan. Serta keterbukaan yang luas akan transformasi budaya bangsa lain yang tak jarang pula kita diterima dengan minimnya filterisasi. Maka sesungguhnya fondasi pemahaman agama serta penerapannya ialah salah satu ajaran yang telah Islam berikan sebagai tawaran jalan keluar bagi umatnya. Disamping itu posisi peranan keluarga tidak kalah penting demi membangun keharmonisan anggotanya. Bila berjauhan dari keluarga seperti sedang merantau maka masyarakat disekeliling kitalah yang akan berpengaruh besar. Karenanya penting untuk benar-benar memilih wilayah yang kondusif apabila kita belum cukup mampu atas pengendalian diri.

     Pada masa keemasan remaja banyak diantara sahabat muslimah kita yang memilih berlomba-lomba ikut andil belajar berorganisasi, mempelajari aneka keterampilan dan kerajinan sebagai modal bakat diri. Pertanyaannya, sejauh mana yang telah kita siapkan untuk hal tersebut? Demi mempersiapkan generasi penerus bangsa yang mumpuni, merupakan amanat bagi setiap muslimah untuk memulainya dengan terus memupuk kemampuan diri dan meningkatkannya. Semua itu semata-mata sebagai wujud upaya memberikanpendidikan awal bagi keturunannya kelak. Seperti yang dituturkan dalam Sya’ir

الأم مـــدرســـة إذا أعــددتــهــا # أعـددت شـعباً طـيب الأعـراق

Ibu adalah sekolah (yang utama) jika anda telah mempersiapkannya maka anda telah mempersiapkan bangsa yang baik

Begitu mulianya sosok Muslimah sebagai Ibu dalam Islam, hingga Rasulullah SAW bersabda dalam Haditsnya:

فقال ابن عباس رضي الله عنه:قال رسول الله صلى الله عليه و سلم :

إِنِّي لَا أَعْلَمُ عَمَلًا أَقْرَبَ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ بِرِّ الْوَالِدَةِ

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas R.A : Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya saya tidak mengetahui suatu amalan yang paling mendekatkan kepada Allah kecuali berbakti kepada Ibu”

     Sesuai kodrat seorang Muslimah yang mana tutur katanya halus nan lembut merupakan sentuhan tersendiri sebagai pengasuh terhadap anaknya. Kebiasaan yang ibu terapkan pada anak sejak dini menjadi bekal untuk masa depannya.Disamping itu pula keterampilan seperti memasak, menjahit serta membuat kerajinan tangan sangat bermanfaat tentunya sebagai modal bakat pribadi yang kelak dapat bermanfaat kedepannya.

     Semoga kita semua diberi petunjuk jalan sebagai upaya menjadi muslimah yang ideal dimata Allah. Serta diberikan keistiqomahan dalam jalan-Nya. Menjadi penguat keluarga dan motivator bagi anak-anak dalam situasi apapun. Dan diberi kemudahan untuk menjadi qudwah bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar tentunya. Kemudian berupaya dalam berlomba-lomba untuk mengamalkan sunnah dan perintanh-Nya.Wallahu a’lam bi-shawwab, ushikum wa iyyaya nafsi.

(Muna Maulida, Alumni 2011 dan Mahasiswi S1 IIU Islamabad Pakistan)

Loading