IKPM Study Tour, Menjelejahi Situs Sejarah Kota Tua

ISLAMABAD- Menyemarakkan peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, IKPM Pakistan menyelenggarakan study tour untuk semua anggota IKPM yang berdomisili di Islamabad. Tujuan perjalanan kali ini adalah ke ibukota provinsi Punjab, Lahore

     Selain dikenal sebagai ibukota provinsi, Lahore juga dikenal sebagai kota sejarah. Berbagai bangunan bersejarah mulai dari peninggalan kerajaan Mughal hingga saksi bisu berdirinya Republik Islam Pakistan tersebar di penjuru kota. Selain itu silih berganti penguasa yang menduduki kota Lahore menjadikan budaya Lahore amat kaya. Mulai orang-orang hindu Rajput, raja-raja Mughal yang membawa Lahore memasuki masa keemasan, Maharaja Ranjit Singh yang menyebarkan ajaran sikh di tanah Punjab, hingga penjajah Inggris, menjadikan Lahore sebagai kota yang ‘lebih berwarna’ jika dibandingkan kota lain. Yah meskipun tim kriket Lahore Qalandar tidak sebanding dengan Islamabad Lions, haha.

Tomb of Ranjit Singh

Ada 5 tempat yang dikunjungi dalam perjalanan ini; Badshahi Masjid, Minare Pakistan, Lahore Museum, University of the Punjab, dan Wagah Boarder. Semua tempat direncanakan akan dikunjungi dalam waktu satu hari.

     Pada Jumat malam, semua peserta trip yang berjumlah 55 orang berkumpul di blok I10/2. Di meeting point, panitia melakukan check-in peserta, briefing perjalanan, dan persiapan lainnya. Tepat pukul 00.00 dini hari, perjalanan di mulai. Dengan menggunakan sebuah bis, perjalanan sepanjang 300 km ke arah selatan terasa menyenangkan dengan lagu-lagu dan jokes khas pondok.

     Menjelang subuh, tanpa terasa bis sudah tiba di daerah Kamoki, sekitar 15 km sebelah utara Lahore. Bis berhenti di sebuah pom bensin agar peserta trip bisa beristirahat sejenak dan melakukan sholat subuh.

     Sinar mentari pagi menjadi saksi ketika bis IKPM Pakistan melewati jembatan menyebrangi sungai Ravi, batas kota Lahore di sebelah utara. Di sebelah kanan jembatan nampak sebuah istana kecil Baradari Kamran, seolah menyambut kedatangan rombongan study tour. Kesibukan penduduk Lahore yang berangkat menjalani aktifitas paginya juga menjadi pengalaman baru jika dibandingkan dengan Islamabad yang cenderung lebih santai.

 

Mengawali kegiatan dengan sarapan bersama

Melalui Niazi Chowk road, bis bergerak menuju destinasi awal. Ya destinasi awal, sarapan pagi. Perjalanan Islamabad-Lahore tentu membuat semua rombongan merasa lapar. Menuju sebelah selatan Lahore Fort, ada sebuah taman kecil bernama Ali Park. Kawasan ini merupakan salah satu food street di Lahore. Panitia sudah menyiapkan menu sarapan spesial; Aloo chana nihari (kare kentang dan kacang bumbu masala), halwa kuning, halwa kacang, yang dimakan dengan puri hangat yang mengembang seperti balon. Tidak lupa, segelas chai hangat sebagai penutup menemani pagi yang dingin dengan rintik hujan.

     Selesai makan, bis mengantar rombongan menuju Badshahi Masjid. Badshahi masjid merupakan masjid peninggalan kerajaan Mughal pada abad ke-17. Sesuai namanya, Badshahi Masjid yang artinya masjid raja ini pada jaman dahulu digunakan oleh keluarga kerajaan untuk kegiatan ibadah. Namun kini Badshahi masjid boleh dikunjungi oleh umum dan pada hari raya ramai dikunjungi untuk sholat ied.

Keindahan ornamen bagian dalam Badshahi Mosque

   Setibanya di Badshahi Masjid, mengabadikan momen dengan berfoto di depan masjid. Design dan ornament masjid yang masih dijaga keasliannya menjadi keunikan sendiri. Naik ke menara depan, disana ada museum kecil yang berisi berbagai alat dan benda jaman dahulu. Ada rumor yang beredar benda-benda tersebut merupakan peninggalan Nabi Muhammad, namun penulis sendiri meragukan kebenarannya.

     Puas menjelajah masjid, rombongan bergerak ke depan masjid. Disana terdapat makam Muhammad Iqbal. Sayangnya, hari masih terlalu pagi sehingga makamnya masih tutup dan tidak bisa melihat lebih dekat. Lalu diseberang masjid, ada Lahore Fort sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan. Padatnya jadwal, sehingga panitia memutuskan tidak mengunjunginya. Rintik hujan juga mulai deras sehingga kunjungan ke Minare Pakistan, tempat dimana Republik Islam Pakistan pertama kali diproklamirkan, dibatalkan. Hanya melihatnya dari kejauhan.

Berfoto bersama di depan masjid

     Selanjutnya rombongan mengunjungi Lahore Museum, University of Punjab, dan Wagah Border.
Rihlah Tarbawiyah IKPM Pakistan

Part 2

     Perjalanan berlanjut ke arah Mall Road, pusat keramaian kota lama Lahore. Bangunan-bangunan klasik peninggalan Inggris banyak ditemui disini yang sudah dialih fungsikan menjadi kantor pemerintah, sekolah, dan kantor pos. Bis berhenti di sebelah food street Anarkali dan rombongan bergerak ke Museum Lahore.

Lahore Fort

Didalam Museum Lahore, kita bisa melihat benda-benda antik Pakistan sejak jaman pra sejarah hingga Pakistan Modern. Masing-masing era terletak dalam satu ruangan yang berbeda. Yang paling menarik bagi penulis adalah ruangan era Lembah Indus dan Harappa. Di sana bisa dilihat berbagai kerajinan keramik tua. Sebagian ada yang masih asli, sebagian yang lain merupakan tiruan para kuroator museum. Selanjutnya ruangan zaman kerajaan Hindu dan Mughal juga tak kalah menawan. Patung-patung dan kerajinan yang ada di dalamnya mirip seperti kerajinan di Indonesia. Bisa jadi sentuhan seni yang ada di Indonesia memiliki asal yang sama dengan yang ada di Punjab ini.

Rombongan berkeliling museum

   Setelah puas belajar sejarah di Lahore Museum, selanjutnya kita mengunjungi University of Punjab yang terletak di seberang Museum. UoP memiliki 5 kampus; 4 kampus terletak di Lahore dan 1 kampus musim panas terletak di Ayubia. Salah satu yang terkenal adalah yang dikunjungi saat ini yaitu Allama Iqbal Campus atau lebih dikenal dengan Old Campus. Karena kami berkunjung pada hari Sabtu yang merupakan hari libur, jadi kami tidak melihat aktifitas mahasiswa disini. Namun, panitia sudah membuat janji dengan seorang perwakilan dari universitas untuk menyambut kami.

Disambut oleh perwakilan dari University of the Punjab

 Kita disambut di ruangan senat, semacam ruangan seminar dengan ornament klasik. Diawal pertemuan, ketua panitia trip memperkenalkan tentang Gontor dan alumni-alumninya yang pernah belajar di University of Punjab dan menjelaskan tentang maksud dari kunjungan ini. Selanjutnya wakil dari universitas menjelaskan berbagai hal tentang University of Punjab. Beberapa anggota rombongan melemparkan pertanyaan seputar kegiatan universitas dan mereka juga nampak tertarik ingin mengenal Gontor lebih dalam. Di akhir sesi, diadakan sesi foto bersama dengan seluruh rombongan.

 

 

(Ditulis oleh AuliaRifada, alumni KMI 2009. Mahasiswa BS Fisika International Islamic University Islamabad Pakistan)

Loading