IKPM Pakistan Gelar Kajian Tentang Sejarah Ahlu Hadits

Islamabad- Setelah sempat hiatus pasca ujian akhir semester, pada Jum’at sore (25/2) bagian keilmuan IKPM Pakistan kembali menggelar Diskusi Bustan yang merupakan keempat kalinya pada periode ini dengan tema “Mengenal Ahlu Hadits”.

Acara diadakan di Masjid Umar kampus IIUI male hostel. Meski hujan sempat mengguyur Islamabad sepanjang hari, tidak menyurutkan para peserta untuk tetap hadir menyimak sampai akhir acara.

Potret peserta menyimak pemateri dengan penuh khidmah (25/2)

Dr. Muhammad Arif, Lc., M.A. selaku dosen fakultas Aqidah dan Filsafat IIUI menjadi pemateri pada diskusi kali ini. Beliau menjelaskan dengan detail asal dan siapa itu Ahlul Hadits.

“Istilah “Ahl al-Hadits” digunakan untuk menyebutkan tiga hal; pertama, bagi mereka yang menganut sunnah. Kedua, tentang mereka yang ber-ijtihad pada Al-Qur’an dan As-Sunnah secara tekstual. Ketiga, mereka yang mendalami pada bidang ilmu Hadits.” Ujar beliau dalam pembukaan diskusi.

Menjelang akhir abad ke-8 M atau abad pertama dan kedua masa islam, muncul dua kelompok dalam paham Akidah Islam yaitu Ahlul Hadits dan aliran teologis oleh kelompok Mu’tazilah. Dan seperti yang kita tahu, bahwa keempat Imam Madzahib lebih cenderung mengikuti kelompok Ahlul Hadits.

Lebih lanjut, pemateri menjelaskan adanya perbedaan pendekatan antara kelompok Mu’tazilah dan Ahlul Hadits. Mu’tazilah lebih condong mengedapankan akal atau ra’yi manusiawi dalam memecahkan suatu perkara, sedangkan Ahlul Hadits berpegang teguh terhadap naqli atau hukum-hukum yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabawi.

Di akhir sesi, Dr. Muhammad Arif menegaskan bahwa kelompok Ahlul Hadits sangat mencontoh ketaatan para sahabat terdahulu serta para tabi’in dalam akidah, ibadah, fiqh dan akhlak.

 

Oleh: Rofi Hamzah Zuhair

Editor: Achmad Fuad Fahmi

Loading