Bahas Sejarah Qodiyaniyah, Diskusi Bustan Jilid 4

ISLAMABAD- Bagian keilmuan IKPM Pakistan kembali mengadakan Diskusi Bustan. Diskusi Bustan Jilid 4 ini diadakan pada minggu sore (22/5). Bertempat di taman depan gedung Ibnu Haitsam Blok-C, IIUI Campus dengan tema “Mengenal Qodiyaniyah”.

Diskusi kali ini kembali menghadirkan Phir Mufti Sayyid Abdurrasyid Bukhari, pengasuh Madrasah Darul Ifta’ wal Qodho’ , Islamabad, Pakistan. Yang terbukti berkompeten dalam materi pembahasannya pada Diskusi Bustan sebelumnya. Dalam diskusi berbahasa arab kali ini saudara Fiqron Al-Fiqih Malik sebagai moderator memantik topik kali ini dengan menanyakan seputar Qodiyaniyah.

Suasana Diskusi Bustan Jilid 4 (22/5)

Qodiyaniyah atau lebih kita kenal dengan sebutan Ahmadiyah, merupakan aliran yang berasal dari tanah India pada masa penjajahan Inggris. Mirza Ghulam Ahmad Al-Qodiyani pendiri dari aliran Qodiyaniyah ini mengaku dirinya sebagai nabi terakhir. Merupakan seorang ulama hanafiyah menjadikan aliran ini juga berpegang pada mazhab Hanafi.

“Mirza Ghulam Ahmad Al-Qodiyani lahir pada tahun 1839, awalnya dia belajar di sekolah islam. belajar islam seperti kita, mulai dari bahasa Persia, arab, shorf, nahwu, mantiq dan lainnya, sampai dia menjadi ulama besar dengan banyak pengikut di india. Bertemu dengan pembesar inggris, mereka meminta dia untuk membuat aliran baru yang menentang Jihad.” Jelas pembicara tentang sejarah dari Qodiyaniyah.

Lanjut pemateri menjelaskan bahwa sekarang mereka berpusat bertempat di Inggris. Mereka menyebarkan ajaran mereka, sampai pada jaman sekarang beberapa bangsa Arab menerima agama ini. Dan sekarang aliran ini sudah menyebar ke seluruh dunia tetapi mereka berdakwah secara sembunyi-sembunyi.

Ngobrol Santai Sehabis Diskusi

Setelah kemerdekaan Paksitan Ustadz Maududi, Mufti mahmud, dan ulama-ulama Brelvi berjuang untuk menolak Qodiyaniyah. Akhir nya dengan perjuangan itu parlemen Pakistan menetapkan bahwa meraka Kafir, dan bukan bagian dari Islam.

Acara berlanjut dengan obrolan santai bersama pemateri sembari memakan makanan ringan, dan berfoto bersama.