ISLAMABAD- Masih tersisa oleh rasa penasaran dari rangkaian wisata ilmiah bersama IKPM Pakistan minggu lalu. Indahnya ukiran ornamen dari setiap detail Masjid Badsahi di Lahore, Pakistan membuat saya ingin tau lebih banyak lagi tentang kerajaan Mughal yang pernah berjaya di daerah sub-continent (anak benua India) ini. Meski baru kali pertama secara langsung mengunjungi salah satu bangunan peninggalannya, bisa jadi di lain kesempatan kita akan mengunjungi warisan arsitektur Kerajaan Mughal lainnya atau warisan budaya peradaban dunia lainnya, Aamiin 🙂
Menurut sumber yang saya baca; Kerajaan Mughal sendiri merupakan sebuah wilayah yang menguasai Afghanistan, Balochistan (sekarang masuk wilayah Pakistan) dan sebagian besar negara pecahan India seperti Pakistan salah satunya. Beberapa bangunan warisan arsitektur kerajaan Mughal ini sangat khas dengan warna dasarnya coklat bata dan putih pualam. Kerajaan Mughal berjaya pada kurun waktu 1526-1858 M. Adapun arsitektur Kerajaan Mughal mulai berkembang pada masa Raja Akbar anak dari Humayun. Raja Akbar telah membuat proyek pembangunan besar pertama Kerajaan ini dalam Pembangunan benteng besar di daerah Agra, India.
Selain itu masih pada masa pemerintahan Raja Akbar. Sebuah pembangunan Istana Fatehpur di Sikri dibangun sebagai tempat tinggal Raja yang megah. Istana ini merupakan salah satu hasil perpaduan antara budaya Islam dan India. Kemudian setelah kematian Raja Akbar, pembangunan Kerajaan Mughal masih terus berlanjut. Raja Salim atau yang dikenal dengan panggilan “Jahangir” yang artinya “Sang Penakluk” (karena ia telah menaklukkan banyak wilayah kekuasaan pasa masa pemerintahnnya). Ia memerintah pada kurun waktu 1605 hingga tahun 1627. Salah satu hasil karya Jahangir yaitu perluasan taman Shalimar dekat danau Dal, di wilayah Kashmir India.
Sepeninggal Raja Salim, anaknya Raja Khurram atau dikenal dengan Pangeran Shah Jahan naik tahta menggantikan ayahnya Jahangir. Shah Jahan sangat antusias dalam pembangunan dan pengembangan arsitektur Kerajaan Mughal. Salah satu langkahnya ialah dengan adanya renovasi bangunan pada Benteng Merah yang dahulu dibangun oleh Raja Akbar. Ia mengganti salah satu bahan bangunannya yaitu batu pasir dengan Marmer. Penggunaan marmer sebagai bahan dasar bangunan ini juga ia lakukan pada bangunan-bangunan lainnya seperti Diwani-l-Am (Majlis perkumpulan umum), Diwani-l-Khas (Majlis pribadi), dan Masjid Moti. Sebagai bangunan peninggalan masa Shah Jahan yang paling terkenal ialah Taj Mahal, bangunan hasil perpaduan arsitektur India dan Persia. Taj Mahal merupakan bangunan khusus persembahan untuk mengingat almarhum Istrinya, Mumtaz Mahal.
Namun ketika masa pemerintahan setelah Shah Jahan yakni pada masa pemerintahan Aurangzeb, anak dari Shah Jahan. Pembangunan Kerajaan Mughal sangat terbatas dikarenakan pajak yang tinggi dan situasi Kerajaan dalam keadaan ekonomi yang lemah pada saat itu. Hal ini dapat terlihat dari bangunan makam Istri Aurangzeb, meski bangunan makam tersebut terinspirasi oleh bangunan Taj Mahal namun tentu tidak semegah bangunan Taj Mahal.
Kerajaan Mughal terkenal dengan bangunan-bangunan nya yang Indah dan kokoh. Karena memang pada dasarnya keluarga Kerajaan Mughal ini pun kental dengan citarasa seni yang tinggi. Disamping itu mereka mampu mengabadikan perpaduan seni arsitektur India dan Persia dalam bangunan-bangunannya. Setidaknya, warisan arsitektur Kerajaan ini menjadi saksi bahwa Kerajaan Islam Mughal pernah menduduki wilayah yang luas. Dan bahwa Pakistan dan India pun pernah berada pada satu bendera yang sama pada masa Kerajaan Mughal berkuasa. Dan bagi teman-teman di Islamabad, mengunjungi Lahore sembari mempelajari langsung sejarah Kerajaan Mughal dari asalnya ialah salah satu bonus kuliah di Pakistan.
(Ditulis oleh Muna Maulida. Mahasiswi BS Islamic Studies. Alumni PM. Gontor th 2011)